Kerjasama Antar Daerah dalam Membangun Pariwisata Bahari Bangka Selatan Berskala Nasional
KERJASAMA ANTAR DAERAH
MEMBANGUN KAWASAN DESTINASI WISATA BERSKALA NASIONAL BERBASIS WISATA BAHARI DI PERAIRAN PESISIR PULAU-PULAU KECIL LEPAR PONGOK DAN SEKITARNYA
“ Menangkap Peluang Konektivitas KEK Tj, Kelayang Belitung dengan Perairan Lepar Pongok Bangka Selatan”
Oleh : Herman, SP, M. Eng
Forum Kopiah Resam Bappelitbangda Kab. Bangka Selatan
Perencanaan wilayah sudah semstinya harus dalam bingkai pertimbangan keruangan (spasial) secara lintas regional, terlebih itu menyangkut pembangunan pariwisata dalam hal ini Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK Tj. Kelayang dengan pesisir pulau-pulau kecil Lepar Pongok Bangka Selatan. Kita sangat setuju bahwa perencanaan pembangunan wilayah dalam konteks keruangan haruslah disesuaikan dengan kondisi potensi daerah setempat.
Tujuan akhir pembangunan apapun adalah mensejahterakan masyarakat yang tentunya tidak pernah mengenal batas wilayah administrasi. Setiap daerah memiliki mimpi yang sama untuk membuat daerahnya lebih unggul melalui optimalisasi potensi yang dimilikinya. Akhir-akhir ini kita diramaikan dengan wacana pembangunan Kawasan Stretregis Pariwisata Nasional untuk menjadikan target Belitung menjadi destinasi wisata berskala internasional dengan menjadikannya sebagai Bali ke II di Indonesia. Percepatan pembangunan kawasan strategis pariwisata Belitung tersebut kiranya dapat kita yakini akan memberikan peluang bagi pengembangan kawasan destinasi wisata berbasis wisata bahari di pesisir pulau-pulau kecil Lepar Pongok dan sekitarnya. Harapan ini tentunya tidak berlebihan mengingat Bangka Selatan dapat mengambil peluang konektivitas antara Belitung khususnya KEK Tj. Kelayang dengan Bangka Selatan yang unggul dipandang dari segi posisi geografis, geostrategis dan geoekonomis.
Dalam perspektif pembangunan nasional maupun regional khususnya melalui pembangunan wilayah dan antar wilayah dengan memperkuat sektor-sektor ekonomi strategis dalam kerangka kawasan-kawasan strategis, Kabupaten Bangka Selatan memiliki peluang yang sangat strategis mengingat secara geografis berada dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang sangat dekat dengan Belitung dan merupakan bagian dari sabuk tengah serta memiliki keunggulan yang sangat kompetitif di sektor pariwisata bahari yang akan memberikan multiplier effect yang sangat besar terhadap sasaran pembangunan nasional maupun regional Kabupaten Bangka Selatan.
Kerjasama Antar Daerah
Meskipun wacana tentang perlunya kerjasama antar daerah untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan wilayah antar propinsi maupun kabupaten/kota merupakan wacana yang masih hangat-hangatnya diperbincangkan, baik menyangkut sistem dan mekanisme perencanaan sampai ke tahapan regulasi (payung hukum) untuk melegalisasi program-program dalam wadah perencanaan regional bersama. Pada dasarnya amanat akan perlunya kerjasama antar daerah dalam pereancanaan pembangunan wilayah di Indonesia sudah tersirat dalam Undang-undang no. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional maupun Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang. Otonomi daerah semestinya sudah memberikan pesan secara tersirat akan keharusan adanya konsistensi kebijakan atau perencanaan antar daerah yang bersinggungan dalam mengatur hal yang sama. Kerjasama antar daerah otonom semestinya dapat difungsikan menjadi instrument mediasi membangun konsistensi perencanaan ataupun kebijakan demi kemajuan bersama. Apalagi hal ini menyangkut masalah pembangunan pariwisata yang kenyataannya tidak mengenal batas wilayah administratif karena menyangkut ketertarikan potensi wisata. Kalau kita sepakat bahwa pembangunan pariwisata merupakan pembahasan manajemen ketertarikan dan ketataruangan lintas wilayah administratif, maka kerjasama antar daerah dalam satu jalur konektifitas antara Belitung dan Bangka Selatan terasa sangatlah mendesak untuk digagas dan direalisasikan.
Bentuk kerjasama ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan serta prosedur dan mekanisme yang berlaku dan disepakati, baik dalam perencanaan program-program pembangunan infrastruktur, program-program pertukaran informasi keunikan nilai-nilai wisata, pertukaran distribusi jasa kepariwisataan, pembentukan kelembagaan bersama serta sharring dana bahkan kalau memungkinkan sampai ke tahap regulasi mengingat konsep pariwisata tidak hanya menjual keindahan alam tetapi sangat dimungkinkan untuk menjual nilai-nilai keunikan dan kearifan lokal (local wisdom). Dalam konteks ini kawasan pesisir pulau-pulau kecil Lepar Pongok dan sekitarnya memiliki nilai jual yang tidak hanya tentang keindahan alam bahari, tetapi adanya keunikan tata nilai lokal (local wisdom) secara tradisi/budaya maupun pemahaman masyarakatnya tentang pemanfaatan sumberdaya pesisir pulau-pulau kecil menjadi sesuatu potensi yang mestinya dapat diperhitungkan. Penyamaan persepsi antar pihak pengambil kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dengan Pemerintah Kabupaten Belitung untuk membangun kerjasama dalam pembangunan kepariwisataan dalam lintas daerah sangatlah menentukan.
Toboali, Maret 2020
Salam Forum Kopiah Resam Bappelitbangda Kab. Basel